Diantara Sahabat yang gugur -syahid- diperang Badar adalah Sa’ad bin Khaitsamah Radhiyallahu’anhu.
Para Sahabat selalu bersaing didalam hal Jihad fi Sabilillah, untuk menuju Surga. Mereka tidak memandang siapa yang akan menjadi saingan nya, walaupun ayah mereka sendiri. Sa’ad bin Khaitsamah salah satu contoh dari hal tersebut.
Pada saat perang Badar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menyerukan kaum Muslimin untuk berjihad. Maka kabar ini terdengar oleh Sa’ad bin Khaitsamah dan Ayah nya yakni Khaitsamah. Namun sayang nya, Sa’ad dan ayah nya yakni Khaitsamah tidak bisa pergi bersama – sama untuk ikut Jihad, karena keluarga mereka membutuhkan salah satu diantara mereka, akan tetapi mereka berdua tidak ada yang ingin tinggal bersama keluarga, karena keinginan mereka yang sangat kuat untuk mendapatkan syahid sehingga mereka berdua sepakat untuk melakukan undian.
Sa’ad lah yang mendapatkan undian tersebut, ayah nya berkata : “Wahai anak ku, izinkan aku menggantikan mu hari ini.”
Akan tetapi ia juga merindukan Surga yang seluas langit dan bumi, maka ia menjawab dengan jawaban : “Wahai ayah, seandainya bukan karena surga, pastilah aku akan melakukan nya.”
Beliau ikut berperang dan syahid dimedan perang tersebut.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata : Musa bin Uqbah rahimahullah mengatakan apa yang ia dengar dari Ibnu Syihab rahimahullah :
Pada saat terjadi perang Badar, Sa’ad bin Khaitsamah dan bapaknya di undi. Siapakah diantara kedua nya yang akan berangkat ke medan Perang. Dan undian tersebut yang keluar adalah nama Sa’ad. Bapaknya berkata : “Wahai anak ku, izinkan aku mengantikan mu hari ini.”
Sa’d berkata kepada ayahnya : “Wahai ayah, seandainya bukan karena Surga, pastilah akan ku lakukan.”
Sa’ad lalu pergi ke medan perang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian ia gugur sebagai syahid. Sedangkan bapaknya gugur sebagai syahid pada perang Uhud. [Al-Ishabah 2/23-24 no 3118]
-semoga Allah meridhai Sa’ad dan ayahnya dan seluruh para sahabat-
[Disarikan dengan penyaduran bahasa dari kitab as-Sirah an-Nabawiyyah karya Prof.DR.Ali Muhammad Ash-Shalabi. Terj Sejarah Lengkap Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam hal 430. cet Alkautsar]
Artikel Terkait:
islamZone
- Mengelola Kebersamaan Menjadi Kebaikan
- Tausiyah Ramadhan: Efek jauh dari Al-Qur'an
- Gramatika Ramadhan
- Spider-Man VS Usamah bin Zaid
- Menyiapkan Diri menyambut Bulan Ramadhan
- Dia Sangat Ingin Kita Masuk Surga
- Mengenal Rajab Tayyib Ardogan (Recep Tayyip Erdogan)
- Ajib! Inilah Buah Halaqoh Kita
- Mengapa Bahagia Menyambut Hari Jumat
- Lima Maksiat Ini Disegerakan Balasannya Di Akhir Zaman
- Rahasia di Balik Gerakan Sholat
- Para Ahli Kimia Muslim adalah Pembuat Roket Bermesiu Pertama
- Malas? Begini Cara Mengusirnya
- Tujuh Sunnah Harian Rasulullah SAW
- Jangan Biarkan Usahamu Bernilai Nol Besar!!
- Pecandu Kebaikan
- Ditemukan, Kota Penyembah Berhala "Legenda Mesir" yang Tenggelam
- Bagian Otak Manusia Pembuat Dusta
- Larangan Berpakaian Ketat
- Proyek Besar Memecah Dunia Islam
- April Mop: Hari Dimana Umat Islam Dibantai
- 10 Wasiat Imam Hasan Al Banna
- Siang Terus Malam Terus
- Lubang Cacing di Langit
- Al-Qur’an Dan Petualangan Canggih Kura-Kura
0 komentar:
Posting Komentar