Seorang yang mengaku mukmin tak seharusnya bersedih pada saat
kesusahan menimpa, karena kasih sayang Allah Ta’ala kepada seorang
mukmin itu sangat besar, pasti lebih besar kasih sayang Allah Ta’ala
daripada kesusahannya. Namun seperti apakah kasih sayang-NYA kepada
seorang mukmin itu?
Keadaan subjektif (kesadaran hati):