Kota kecil Visoko dekat ibukota Bosnia, Sarajevo, telah memilih walikota wanita berjilbab, yang tidak hanya pertama di Bosnia tetapi juga yang pertama di Eropa, kata Komisi Pemilihan Umum (CIK), Selasa (9/10/2012), lansir AFP.
Amra Babic, 43 tahun, yang sehari-hari mengenakan kerudung memenangi pemilihan walikota dengan 30 persen suara pada hari Ahad kemarin di kota berpenghuni 40.000 jiwa itu.
Partai Aksi Demokrasi tempat bernaung Babic merupakan partai Muslim terbesar di Bosnia.
Babic adalah seorang pakar ekonomi dan ibu dari tiga orang anak. Dia pernah menjabat sebagai menteri keuangan di Zenica sebelum mengikuti pemilihan walikota Visoko. Suaminya tewas dalam Perang Bosnia-Serbia tahun 1992-1995. Terkait hal itu, Babic selama bertahun-tahun memimpin organisasi keluarga Muslim dari para pejuang dan rakyat yang terbunuh dalam perang.
Babic juga yakin bahwa perempuan seperti dirinya tetap memiliki tempat di antara negara-negara Eropa modern.
"Saya yakin jilbab saya tidak akan menjadi penghalang. Eropa akan memahami bahwa jilbab terkait identitas seseorang yang juga memiliki toleransi terhadap hak orang lain,"paparnya.
Di Bosnia, masyarakat Muslim mencakup 40 persen dari total populasi. Orang Serbia di Bosnia penganut Kristen Orthodoks jumlahnya 31 persen dari keseluruhan populasi negara itu. Sedangkan orang Kroasia penganut Katolik Roma jumlahnya 10 persen dari populasi.
"Saya yakin jilbab saya tidak akan menjadi penghalang. Eropa akan memahami bahwa jilbab terkait identitas seseorang yang juga memiliki toleransi terhadap hak orang lain,"paparnya.
Di Bosnia, masyarakat Muslim mencakup 40 persen dari total populasi. Orang Serbia di Bosnia penganut Kristen Orthodoks jumlahnya 31 persen dari keseluruhan populasi negara itu. Sedangkan orang Kroasia penganut Katolik Roma jumlahnya 10 persen dari populasi.
Saat masih menjadi negara bagian Yugoslavia dari tahun 1945 sampai awal tahun 1990-an, hijab dilarang dipakai di wilayah negara yang dulu berpaham komunis tersebut. Sekarang banyak wanita Muslim di sana yang mengenakan baju tertutup meskipun kepala mereka tidak berkerudung.
Artikel Terkait:
internasional
- Muslim Inggris Protes Keras Video Katy Perry
- Mahasiswa Israel Lebih Suka Mati Daripada Ikut Wamil
- Tim Relawan Italia Tiba di Gaza
- Ratu Yordania dan Palestina
- Sembilan Anak Suriah Kembali Meninggal Dunia karena Kedinginan
- IM Tawarkan “Jalan Keluar dari Krisis Kudeta”
- Turki, TIME dan Mesir
- Jamaah Tarawih Pro-Mursi Diserang, 2 Syahid Ratusan Terluka
- Badai Aneh Rusak 80 Helikopter AS di Afghanistan
- Pidato Setahun Pemerintahan Mursi: "Cukup Setahun!"
- Jet Israel Kembali Gempur Gaza
- Gain Peace, Berdakwah Lewat Bus Kota
- Success Stories Dr Moursi
- Muslim Papua Nugini Meningkat 500 persen dalam 10tahun Terakhir
- Israel Segera ‘Caplok’ 100 Hektar Tanah Palestina
- Dr. Morsi menangis saat dinasehati Syaikh Dr. Muhammad Hassaan (Syaikh Salafi)
- Ilmuwan Inggris temukan bukti serangan senjata kimia Suriah
- Video Pembunuhan Syaikh Al-Buthi Beredar Di YouTube
- Pilihan Muslim Rohingya “Berlutut di Hadapan Biksu atau Mati”
- ‘Saatnya Peduli Muslim Rohingya Sebelum Semuanya Berakhir’
- Jerit Pilu Tentara Amerika Di Afghanistan
- Aktivis Hacker Anonymous Siap Menyerang Cyber Israel
- Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza
- 97 Muslim Rohingya Mati Kelaparan Setelah 25 Hari Terdampar Di Laut
- Tikar Menjadi Alat Sederhana Pejuang Islamis Mali Hindari Serangan ‘Drone’
0 komentar:
Posting Komentar