Senin, 06 Januari 2014

Mahasiswa Israel Lebih Suka Mati Daripada Ikut Wamil



Seorang rabbi ultra-ortodoks Israel mengatakan mahasiswa seminari atau sekolah agama di Israel lebih suka mendapatkan siksa dan dibunuh daripada ikut wajib militer ke dalam angkatan bersenjata.

Merujuk pada para mahasiswa sekolah seminari Haredi, rabbi tersebut membuat pernyataan sebagai reaksi terhadap ratifikasi RUU baru oleh kabinet Israel yang mewajibkan siswa sekolah seminari untuk mengikuti wajib militer, demikian laporan Press TV, Ahad 5 Januari.

Rabbi Israel lain menyalahkan tujuan materialistik tentara Israel dan mengatakan pemuda Israel menghindari dinas militer karena kesadaran mereka terhadap mentalitas tersebut.

Baru-baru ini, sekitar 1.500 mahasiswa sekolah seminari Israel berkumpul di depan sebuah pusat tahanan militer untuk memprotes penangkapan seorang mahasiswa atas penolakannya untuk mengikuti wajib militer.

Sebagai tanggapan, polisi dan pasukan keamanan Israel menyerang dan membubarkan para demonstran.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar