Dan itulah yang biasa dilakukan oleh orang-orang mulia zaman dahulu. Dan semestinya kita juga.Nabi kita, nabi Muhammad SAW pun juga melakukannya. Ketika sinar harapan terlihat begitu sulit untuk ditangkap. Ketika kenyataan di depan begitu musykil dibayangkan.
Maka lihatlah Nabi kita yang mulia, mengiringi usaha luar biasa untuk diteruskan dengan membenamkan hati pada pertolongan Illahi. Semua dikembalikan pada Rabb pemilik semesta Alam. Dzat mandiri, Dzat yang tidak bergantung pada apapun jua. Dzat yang berkuasa untuk semuanya.
“…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan disembah…”.
Begitulah doa menyayat yang dilantunkan Nabi agung kita pada perang Badar. Perang yang secara nalar tidak mungkin untuk dimenangkan. Perang yang mempertemukan 313 sampai 317 muslimin dengan 1300 orang kafir. Dan seperti kita tahu, Nabi kita Muhammad SAW adalah hamba mulia yang dipersiapkan Allah untuk semua ini.