Gaza, PM Palestina, Ismail Haniyah mengecam film Amerika melecehkan Nabi shallallahu alaihi wasallam.Ia kembali menyerukan Amerika agar meminta maaf atas tindakan pelecehan yang menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia itu.
Dalam khutbah jumatnya hari ini Masjid Umar Raya di Gaza, Haniyah meminta agar unjuk rasa yang digelar dilakukan secara damai dan aksi-aksi murka lainnya. Ia menyerukan agar menjaga warga Kristen di Palestina dan Negara Arab lainnya yang tidak ikut dalam menghina Islam.
Haniya menilai bahwa gelombang kecaman di Tepi Barat sejak dua pecan lalu menentang kenaikan harga dan politik ekonomi membuktikan kegagalan kesepatan Olso dan piagam Ekonomi Paris.
Di Tepi Barat usai shala Jumat umat Islam berdemo mengecam film melecehkan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sementara Israel menghadapi aksi ini dengan gas air mata di Al-Quds dan Betlehem.
Radio Israel mengabarkan, ratusan warga Al-Quds bertolak usai shalat Jumat di MAsjid Al-Aqsha ke kantor konsulat Amerika di jalan Nablus arah timur Al-Quds. Namun pasukan Israel menghadang mereka dan mengalaminya.
Di kawasan gerbang Amod, gerbang paling terkenal di Baldah Lama Al-Quds, warga Al-Quds menggelar unjuk rasa mengecam film anti Islam yang kemudian dibubarkan oleh Israel dengan paksa dan menangkap tiga warga serta mengejar pengunjuk rasa lainnya.
Di halaman Al-Aqsha, warga Palestina meneriakkan yel-yel mengecam film anti islam. Namun Israel menghalangi mereka keluar dari halaman Al-Aqsha.
Di Betlehem, sejumlah warga Palestina tersedak dan sebagian pingsan akibat kekerasan pasukan Israel dalam aksi pekanan anti tembok rasial dan pemukiman yahudi.
Sementara itu, di Gaza aksi damai menentang penistaan simbol-simbol agama digelar di masjid terbesar di Gaza, Masjid Umar dan seluruh masjid-masjid kota tersebut hingga ke gedung dewan diikuti takbir dan kecaman atas film tersebut.
Ikut dalam aksi itu Hamas dan Jihad Islam yang diakhir dengan orasi dari Menteri Wakaf Dr. Ismail Ridwan dan elit Jihad Islami Muhammad Al-Hindi soal sikap mereka terhadap penghinaan terhadap Israel.
Aksi yang sama juga bertolak dari Masjid Khulafa di Jabalia dan berkumpul di markas polisi di kamp pengungsi Jabalia. Mereka meneriakkan yel-yel membela Rasulullah. Mereka juga membakar bendera-bendera Amerika dan Israel.
Aksi ini menyebar di kota-kota di Jalur Gaza di Khan Yunis, Rafah dan Jalur Gaza Tengah. Mereka juga meminta agar Amerika meminta maaf kepada umat Islam
Artikel Terkait:
internasional
- Muslim Inggris Protes Keras Video Katy Perry
- Mahasiswa Israel Lebih Suka Mati Daripada Ikut Wamil
- Tim Relawan Italia Tiba di Gaza
- Ratu Yordania dan Palestina
- Sembilan Anak Suriah Kembali Meninggal Dunia karena Kedinginan
- IM Tawarkan “Jalan Keluar dari Krisis Kudeta”
- Turki, TIME dan Mesir
- Jamaah Tarawih Pro-Mursi Diserang, 2 Syahid Ratusan Terluka
- Badai Aneh Rusak 80 Helikopter AS di Afghanistan
- Pidato Setahun Pemerintahan Mursi: "Cukup Setahun!"
- Jet Israel Kembali Gempur Gaza
- Gain Peace, Berdakwah Lewat Bus Kota
- Success Stories Dr Moursi
- Muslim Papua Nugini Meningkat 500 persen dalam 10tahun Terakhir
- Israel Segera ‘Caplok’ 100 Hektar Tanah Palestina
- Dr. Morsi menangis saat dinasehati Syaikh Dr. Muhammad Hassaan (Syaikh Salafi)
- Ilmuwan Inggris temukan bukti serangan senjata kimia Suriah
- Video Pembunuhan Syaikh Al-Buthi Beredar Di YouTube
- Pilihan Muslim Rohingya “Berlutut di Hadapan Biksu atau Mati”
- ‘Saatnya Peduli Muslim Rohingya Sebelum Semuanya Berakhir’
- Jerit Pilu Tentara Amerika Di Afghanistan
- Aktivis Hacker Anonymous Siap Menyerang Cyber Israel
- Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza
- 97 Muslim Rohingya Mati Kelaparan Setelah 25 Hari Terdampar Di Laut
- Tikar Menjadi Alat Sederhana Pejuang Islamis Mali Hindari Serangan ‘Drone’
0 komentar:
Posting Komentar