Banyak diantara kita yang menyerah sebelum melakukan sesuatu. Seakan-akan tantangan yang ada di depan sana tidak akan sanggup kita taklukkan, yang berarti kita menyerah sebelum berperang. Ketakutan-ketakutan akan kesulitan itu menekan perasaan dan bahkan meghambat kita untuk berkembang. Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutan itulah yang membuat segalanya menjadi sulit.
Jika kita mau saja sejenak berpikir, banyak orang kurang beruntung di luar sana yang mungkin keadaanya tidak seberuntung kita. Mereka cacat, tetapi tetap gigih berusaha dan mencoba tersenyum atas pahitnya hidup. Mereka dapat membuktikan kepada semua orang bahwa mereka bisa melakukan seperti halnya orang normal lakukan dan bahkan lebih. Seharusnya manusia dengan segala nikmat yang ia dapatkan, berupa badan yang sehat, tubuh yang normal, dapat bersekolah dan lain-lain, tidak menjadikan segala kelemahan atau kekurangannya menjadi batas akan perkembangan dan kesuksesannya.
Allah memberikan waktu yang sama untuk setiap manusia, masing-masing memililki 24 jam dalam sehari. Tetapi, kenapa nasib setiap orang berbeda? Perbedaan tentunya terlihat dari seberapa besarkah usaha yang telah kita jalankan. Upaya sekecil apapun itu mutlak adanya. Tidak melulu terpaku pada kekurangan, tetapi membuat kekurangan itu sebagai kekuatan besar untuk berubah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Ar Ra’d ayat 11: ”...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah dirinya sendiri...”
Di tangan manusialah perubahan itu terjadi dan tentunya Allah sebagai penentunya. Manusia harus berusaha terlebih dahulu, berusaha dan terus berusaha. Dengan melakukan usaha, tentu akan ada hasil yang akan didapatkan. Entah itu sedikit atau banyak. Sedangkan jika kita tidak mau mencoba maka takkan ada hasil yang kita terima dan bahkan apa yang kita rasakan saat itu adalah kesulitan yang dahulu kita takutkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Insyirah ayat 5-6:”Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
Atas segala kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi, teruslah berupaya dan meyakini jika akan ada bantuan Allah yang akan membantu untuk memudahkannya. Kita sandarkan hati kita kepada Allah dengan mengingat firman-Nya di atas. Allah telah menyakinkan kita dua kali bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Teruslah berusaha dan berdoa, karena sesungguhnya Allah tidak akan membebani kita atas hal yang memang tidak sanggup kita selesaikan.
Artikel Terkait:
inspirasi
- Refleksi Kebanggaan Menjadi Kader Dakwah
- Mengikuti Langkah Sang Nabi Menuju Kejayaan
- Empat Prinsip Pembelajaran Nabi Khidir
- Kebaikan Itu akan Kembali pada Kita
- ODOJ Itu Ada di Mana-Mana…
- Hikmah Saat Musibah; Tobat Saat Maksiat
- Amira Mayorga : Yesus Tidak Menyuruh Umatnya untuk Menyembahnya !
- Budaya Pecundang dan Problem Peradaban
- Mantan Bintang NBA : Tegakkan Islam Dimanapun Anda Berada
- Mendiagnosa Aktivis Dakwah Berpenyakit
- Evaluasi Akhir Tahun
- Cara Greget Agar Hidupmu Bergairah
- Santri mukim Markaz Al-Quran untuk SMP/SMA
- Internet Sehat dan Aman Untuk Keluarga
- Apa Yang Anda Pikirkan
- Main Games = Jalani Kehidupan?
- Belajar Dari Cara Elang Menghadapi Badai
- Spider-Man VS Usamah bin Zaid
- Sisi Lain Anis Matta di Liputan6
- V i t a l i t a s | Anis Matta
- Pak Ikhsan, Tunanetra Penjual Kerupuk di Pamulang Barat
- Sang Kakek Subuh
- Peter Casey : Tak Canggung Sholat Tepat Waktu di Tempat Umum
- Rahasia Sukses Orang Jepang
- Berkilau dan Bercahaya di Tengah Gulita
0 komentar:
Posting Komentar