Sebaiknya kita evaluasi. Berkaca pada masa lalu untuk menatap tegak masa depan.
Jujur adalah kunci kesuksesan sebuah evaluasi. Sampaikan apa adanya, jangan sampai ada manipulasi. Karena evaluasi adalah terhadap diri sendiri. Sedangkan mereka yang berlaku jujur kepada orang lain adalah mereka yang paling bisa jujur terhadap diri sendiri.
Jika terhadap dirinya sendiri saja dia berbohong, maka terhadap orang lain sangat tidak mungkin untuk berlaku jujur. Jikapun jujur, kemungkinannya kecil. Bahkan sangat kecil.
Jika memang setahun lalu kita banyak mendapati keberhasilan. Rencana yang kita tetapkan berhasil gilang gemilang. Bahkan melebihi apa yang ditargetkan, maka bersyukurlah. Menyungkurlah dalam sujud panjang kepada Dzat yang telah membuat kita berhasil. Jangan sampai berkata pongah, "Ini karena rencanaku yang keren. Karena strategiku yang jitu." Tapi katakanlah dengan penuh haru. Seperti halnya yang dikatakan oleh Nabi Sulaiman, "Haadzaa min Fadhlii Robbii," Bahwa, "Ini semua adalah atas kehendak Allah, atas kemurahan Allah."
Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya. Maka yang perlu dilakukan adalah kejujuran dalam mengakui setiap kelemahan kita.
Mungkin, rencana tidak realistis. Memaksakan kehendak, strategi yang kurang jitu, kesungguhan yang tidak penuh, terlalu banyak ngelantur, sibuk dengan hal-hal kecil, atau alasan lainnya. Maka, diperlukan kesungguhan untuk melaksanakan refleksi dan pembelajaran dari kegagalan pertama. Sehingga, kita tidak terjatuh pada lubang yang sama.
Selanjutnya, rumuskan langkah. Jadikan kemarin sebagai cermin. Rencanakan untuk esok yang lebih cerah ceria. Melangkahlah dengan sumringah, bertabur senyum semangat, berbekal jutaan harap pada Allah Yang Maha Kuasa. Semoga Allah menjadikan kita sukses di dunia, terlebih lagi kelak di akhirat. aamiin ya Robbal 'alamiin.
Jangan lupa untuk selalu mengistighfari dosa kita yang telah lalu. Astaghfirullahal 'adhiim... Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adhiim.. Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad.
Sukses milik kita, insya Allah
Artikel Terkait:
inspirasi
- Refleksi Kebanggaan Menjadi Kader Dakwah
- Mengikuti Langkah Sang Nabi Menuju Kejayaan
- Empat Prinsip Pembelajaran Nabi Khidir
- Kebaikan Itu akan Kembali pada Kita
- ODOJ Itu Ada di Mana-Mana…
- Hikmah Saat Musibah; Tobat Saat Maksiat
- Amira Mayorga : Yesus Tidak Menyuruh Umatnya untuk Menyembahnya !
- Budaya Pecundang dan Problem Peradaban
- Mantan Bintang NBA : Tegakkan Islam Dimanapun Anda Berada
- Mendiagnosa Aktivis Dakwah Berpenyakit
- Cara Greget Agar Hidupmu Bergairah
- Santri mukim Markaz Al-Quran untuk SMP/SMA
- Internet Sehat dan Aman Untuk Keluarga
- Apa Yang Anda Pikirkan
- Main Games = Jalani Kehidupan?
- Belajar Dari Cara Elang Menghadapi Badai
- Spider-Man VS Usamah bin Zaid
- Sisi Lain Anis Matta di Liputan6
- V i t a l i t a s | Anis Matta
- Pak Ikhsan, Tunanetra Penjual Kerupuk di Pamulang Barat
- Sang Kakek Subuh
- Peter Casey : Tak Canggung Sholat Tepat Waktu di Tempat Umum
- Rahasia Sukses Orang Jepang
- Berkilau dan Bercahaya di Tengah Gulita
renungan
- Keterasingan Manusia di Era Global
- Warna Kehidupan
- Hikmah Saat Musibah; Tobat Saat Maksiat
- Budaya Pecundang dan Problem Peradaban
- Inilah Sebab-Sebab Malas Beribadah
- Apa Yang Anda Pikirkan
- Main Games = Jalani Kehidupan?
- Belajar Dari Cara Elang Menghadapi Badai
- Ingat Kesalahan Sendiri, Lupakan Kesalahan Orang Lain
- Belajar Mengakui Kesalahan
- Syetan Hadir Saat Sakaratul Maut
- Sang Kakek Subuh
- Dari Bermain Bola, Kutemukan Islam
- Komitmen itu Seperti Mengayuh Sepeda
- Kekalahan Barca, Pelajaran Berharga bagi PKS
- Aku Ibu Rumah Tangga, Khatam Menghafal Al Qur’an 20 hari 20 malam
- Jika Tempe Ini Mengantarkanku Ke Surga
- Refleksi untuk Kader Tarbiyah
- Selalu Ada Waktu Untuk Allah
- Menyembunyikan Kebenaran
- Sidik Jari Dalam Kubur
- Berbakti Kepada Orang Tua
- Ketenangan
- Diece Ergo Sum (Saya Dihina Maka Saya Ada)
0 komentar:
Posting Komentar