Senin, 12 November 2012

#IndonesiaTanpaJIL Tuntut Penghentian Liberalisasi Pelajar dan Mahasiswa



Hampir setiap hari kita melihat perilaku pelajar dan mahasiswa yang semakin jauh dari nilai-nilai agama. Mulai dari tawuran, narkoba hingga gaya hidup liberal yang menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan bebas.
Kondisi tadi diperparah dengan sistem dan kurikulum pendidikan yang tidak mendekatkan kita pada nilai-nilai agama. Porsi pelajaran agama yang hanya 2 jam pelajaran per pekannya, serta pendidik-pendidik dengan pemikiran ‘ngawur’ yang makin menjamur.

Ada dosen (pendukung LGBT) yang dengan gagahnya ajarkan bahwa Allah hanya lihat taqwa, bukan dari orientasi seksualnya. Ada juga yang dengan beraninya menuliskan lafazh “Allah” hanya untuk diinjak-injak di depan kelas.
Karena pendidik “ngawur” seperti itulah, lahir generasi yang dengan percaya diri mengatakan “selamat datang di kampus bebas Tuhan” dan berteriak lancang, “mari kita berdzikir Anjinghu Akbar”. Astaghfirullah.
Demi menyelamatkan generasi muda Indonesia, #IndonesiaTanpaJIL menyeru:
  1. Kepada pemerintah, melalui Kemendikbud, untuk menghentikan liberalisasi agama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
  2. Kepada para pendidik, untuk berani menolak kurikulum pendidikan yang menjurus pada liberalisasi agama yang dipaksakan kepada mereka.
  3. Kepada media massa, untuk mendukung upaya penyelamatan generasi muda Indonesia.
  4. Kepada orangtua, untuk memperhatikan penanaman nilai-nilai agama kepada anak-anaknya, karena keluarga adalah benteng terakhir moralitas generasi.
#IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan simpatik yang peduli terhadap bahaya pendangkalan aqidah umat Muslim. Gerakan ini didukung oleh akademisi, cendekiawan, kaum profesional, aktivis mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan selebritis.
Bandung, 10 November 2012
Fajar Arif  Kristanto
Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL 


S

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar