SEMBILAN puluh tujuh Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar telah meninggal dunia karena kelaparan setelah mereka terdampar di laut selama 25 hari, laporan mengatakan.
Tiga puluh tiga imigran Muslim yang berhasil diselamatkan di lepas pantai Sri Lanka pekan lalu mengatakan bahwa mereka berada di atas sebuah perahu yang menuju ke Malaysia ketika pasukan angkatan laut Thailand mencegat mereka dan mengambil mesin perahu.
Namun Angkatan Laut Thailand telah menolak tuduhan tersebut.
Para korban yang selamat mengatakan mereka dibiarkan mengambang di laut selama 25 hari tanpa air dan makanan ketika Angkatan Laut Sri Lanka akhirnya menyelamatkan mereka Sabtu lalu sekitar 250 mil di lepas pantai timur negara itu, pada saat perahu mulai tenggelam.
Mereka yang selamat, 32 orang yang terdiri pria dan anak laki-laki, dibawa ke pusat penahanan imigrasi di dekat ibukota Sri Lanka, Kolombo, dan mereka menderita dehidrasi yang serius.
“Perjalanan kami berbahaya, tapi kami harus melakukan itu karena kami khawatir atas hidup kami, tidak ada pekerjaan, dan pertempuran besar terjadi di Myanmar,” kata salah satu korban, Shofiulla.
Shofiulla mengatakan bahwa ada 130 orang Rohingya di atas kapal dan masing-masing telah membayar 465 dolar untuk melakukan perjalanan yang dimulai pada 10 Januari lalu.
Sementara itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah kematian muslim Rohingya di laut. Badan internasional itu juga mendesak pemerintah Myanmar untuk mempromosikan rekonsiliasi dan pembangunan ekonomi di negara bagian Rakhine, melakukan langkah-langkah praktis untuk memastikan hak-hak dasar sehingga Muslim Rohingya dapat menjalani kehidupan normal di mana mereka berada, serta memberikan mereka akses ke kewarganegaraan bagi mereka.
Muslim Rohingya menghadapi penyiksaan, penelantaran, dan penindasan di Myanmar selama bertahun-tahun.
Artikel Terkait:
internasional
- Muslim Inggris Protes Keras Video Katy Perry
- Mahasiswa Israel Lebih Suka Mati Daripada Ikut Wamil
- Tim Relawan Italia Tiba di Gaza
- Ratu Yordania dan Palestina
- Sembilan Anak Suriah Kembali Meninggal Dunia karena Kedinginan
- IM Tawarkan “Jalan Keluar dari Krisis Kudeta”
- Turki, TIME dan Mesir
- Jamaah Tarawih Pro-Mursi Diserang, 2 Syahid Ratusan Terluka
- Badai Aneh Rusak 80 Helikopter AS di Afghanistan
- Pidato Setahun Pemerintahan Mursi: "Cukup Setahun!"
- Jet Israel Kembali Gempur Gaza
- Gain Peace, Berdakwah Lewat Bus Kota
- Success Stories Dr Moursi
- Muslim Papua Nugini Meningkat 500 persen dalam 10tahun Terakhir
- Israel Segera ‘Caplok’ 100 Hektar Tanah Palestina
- Dr. Morsi menangis saat dinasehati Syaikh Dr. Muhammad Hassaan (Syaikh Salafi)
- Ilmuwan Inggris temukan bukti serangan senjata kimia Suriah
- Video Pembunuhan Syaikh Al-Buthi Beredar Di YouTube
- Pilihan Muslim Rohingya “Berlutut di Hadapan Biksu atau Mati”
- ‘Saatnya Peduli Muslim Rohingya Sebelum Semuanya Berakhir’
- Jerit Pilu Tentara Amerika Di Afghanistan
- Aktivis Hacker Anonymous Siap Menyerang Cyber Israel
- Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza
- Tikar Menjadi Alat Sederhana Pejuang Islamis Mali Hindari Serangan ‘Drone’
0 komentar:
Posting Komentar