Rabu malam (28/6) Presiden Mesir, Muhammad Mursi menyampaikan pidato laporan kerjanya selama setahun. Disaksikan oleh jutaan rakyat Mesir, Mursi menyampaikan capaian yang telah diperoleh berikut kendala-kendala yang dihadapi pemerintah. Dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 2,5 jam itu Mursi juga mengungkapkan banyak fakta keterlibatan pihak-pihak penyebab buruknya stabilitas nasional yang selama ini sengaja didiamkan. Termasuk kejahatan media yang meghinanya habis-habisan, Mursi dengan tegas memperingatkan agar mengakhiri sandiwara ini. "Cukup setahun!" Ungkapnya.
Pidato yang berisi laporan, peringatan dan mandat itu memutuskan beberapa hal, antara lain:
Menugaskan Kementrian Dalam Negeri untuk membentuk tim khusus guna menangani para preman
Membentuk komite independen yang terdiri dari unsur parpol dan kekuatan politik guna membahas amandemen undang-undang
Membentuk komite tinggi untuk rekonsiliasi nasional yang terdiri dari unsur-unsur ormas
Mandat langsung dari presiden kepada para menteri kabinet dan gubernur untuk memecat oknum-oknum yang menjadi penyebab krisis
Mencabut izin seluruh pom bensin yang melakukan penimbunan bensin
Mandat kepada kementrian Sumber Daya & Energi untuk mengambil alih stasiun bahan bakar yang telah dibekukan dan mengalihkan manajemennya kepada pihak berwenang demi kepentingan rakyat
Mengharuskan para gubernur dan menteri untuk menunjuk asisten dari kalangan pemuda di bawah 40 tahun dalam tempo 4 minggu dari sekarang
Selain itu dalam pidatonya Mursi juga menyampaikan pesan terbuka kepada poros oposisi, jika merasa tidak puas dengan capaian pemerintahan yang ada saat ini, mereka harus mampu meraih suara mayoritas di parlemen sehingga bisa membentuk pemerintahan baru sesuai dengan yang diinginkan. Konstitusi sudah mengatur hal itu, termasuk wewenang presiden. Jalan sudah ada, kenapa mereka tidak mengambilnya?
Adapun kepada Fulul pendukung Mubarak Mursi menawarkan dua solusi; jika mau memperbaiki diri dan memperjuangkan kepentingan negara, maka negara menjamin keadilan, toleransi dan pengampunan atas gugatan kecuali tindak kriminal. Mesir ingin membuka lembaran baru. Jika tidak, maka tidak ada tempat untuk mereka di tanah air ini.
Mursi juga mengapresiasi dan mendukung capaian-capaian yang telah dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri (kepolisian) terhadap negara. "Ini adalah kesempatan bagi kemendagri untuk menulis sejarah bahwa mereka bisa menjaga stabilitas nasional dan melindungi institusi negara." [sinaimesir]
Artikel Terkait:
internasional
- Muslim Inggris Protes Keras Video Katy Perry
- Mahasiswa Israel Lebih Suka Mati Daripada Ikut Wamil
- Tim Relawan Italia Tiba di Gaza
- Ratu Yordania dan Palestina
- Sembilan Anak Suriah Kembali Meninggal Dunia karena Kedinginan
- IM Tawarkan “Jalan Keluar dari Krisis Kudeta”
- Turki, TIME dan Mesir
- Jamaah Tarawih Pro-Mursi Diserang, 2 Syahid Ratusan Terluka
- Badai Aneh Rusak 80 Helikopter AS di Afghanistan
- Jet Israel Kembali Gempur Gaza
- Gain Peace, Berdakwah Lewat Bus Kota
- Success Stories Dr Moursi
- Muslim Papua Nugini Meningkat 500 persen dalam 10tahun Terakhir
- Israel Segera ‘Caplok’ 100 Hektar Tanah Palestina
- Dr. Morsi menangis saat dinasehati Syaikh Dr. Muhammad Hassaan (Syaikh Salafi)
- Ilmuwan Inggris temukan bukti serangan senjata kimia Suriah
- Video Pembunuhan Syaikh Al-Buthi Beredar Di YouTube
- Pilihan Muslim Rohingya “Berlutut di Hadapan Biksu atau Mati”
- ‘Saatnya Peduli Muslim Rohingya Sebelum Semuanya Berakhir’
- Jerit Pilu Tentara Amerika Di Afghanistan
- Aktivis Hacker Anonymous Siap Menyerang Cyber Israel
- Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza
- 97 Muslim Rohingya Mati Kelaparan Setelah 25 Hari Terdampar Di Laut
- Tikar Menjadi Alat Sederhana Pejuang Islamis Mali Hindari Serangan ‘Drone’
0 komentar:
Posting Komentar